Mediasenior|Pringsewu|Sport|11052025
---- Desakan untuk segera menggelar Musyawarah Olahraga
Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) terus menggema, seiring dengan penilaian
bahwa Plt Ketua Umum KONI Lampung, Budhi Darmawan dinilai “bermain-main” dengan
waktu.
Banyak pihak menengarai bahwa Budi “bermain waktu” untuk
melaksanakan tugas dari KONI Pusat yakni melaksanakan Musorprovlub KONI
Lampung.
Beberapa kegiatan yang dilakukan Kadis PU Pengairan ini,
justru banyak membahas hal-hal yang tidak urgent, seperti Porprov,
Porkab-Porkot dan Tuan rumah PON.
Budi digadang bisa melakukan tugas KONI Pusat dengan
baik, yakni segera membentuk panitia baik SC maupun OC sebagai perangkat kerja
Musorprovlub tersebut.
Karena selama ini sudah banyak beredar pemberitaan
terkait calon-calon ketua umum yang diusung oleh Cabang Olahraga, maunpun yang
mencalonkan dirinya dalam kontestasi ketua umum KONI provinsi Lampung.
Salah satu pihak yang mendesak adalah Imron “Gajah
Lampung” Rosadi, ketua umum Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) dan
Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi).
Dalam sebuah kunjungan para pengurus Cabor ke Pringsewu
beberapa waktu lalu, juga tercetus beberapa pemikiran Imron Rosadi, yang
disampaikan secara terbuka, bahwa pihaknya ingin semua persoalan KONI ini
segera selesai, tidak digantung dan tidak terus berkembang isu-isu yang simpang
siur.
Imron mengatakan bahwa setelah timbulnya surat Mosi tidak
percaya dua bulan lalu, maka kondisi sampai sekarang tidak ada kepastian,
bahkan setelah ditunjuk Plt Ketua Umum KONI Provinsi Lampung, justru sibuk
membahas persoalan yang tidak mendesak.
“Porkot dan Porkab kan domainnya Kabupaten Kota, yaa
tinggal disurati saja sudah selesai. Gak perlu rapat kalau untuk mengurusi ini.
Sampaikan saja melalui surat, berapa bantuan KONI Lampung bagi penyelenggara.
Kalau Porprov kan masih tahun depan. Tanyakan saja kepada semua calon pelaksana
juga melalui surat sudah cukup, biar KONI masing-masing berkoordinasi dengan
Bupatinya. Dan ini kerjaannya Bidang Organisasi dan bidang Pembinaan Prestasi,
tidak perlu Plt turun tangan,” kata Imron.
Utamakan Yang
Urgent
Imron menegaskan bahwa terkait Musorprovlub ini justru
yang paling urgent. Karena adanya Plt
ini disebabkan ketua umum KONI Lampung mundur. KONI Provinsi Lampung sedang
tidak baik-baik saja artinya harus segera memilih ketua yang baru.
“Kalau bisa dipercepat, kenapa dilambat-lambatin. Semua cabor ini sudah menjerit sejak akhir tahun
lalu terkait tidak ada lagi bantuan dari Pemprov Lampung. Apalagi KONI yang
sekarang ini sudah seperti “dewa” bahwa mereka yang berhak mengatur atas uang
bantuan Pemprov Lampung untuk Cabor,” katanya.
Cabor, tidak pernah diberikan penjelasan atau dipanggil
diajak rembugan terkait nilai bantuan dengan pertimbangan prestasi atau apa
saja. “KONI belakangan asyik sendiri.” Tambahnya.
Maka dari itu, Imron memberikan saran kepada Plt Ketua
Umum KONI Lampung segera melakukan persiapan Musorprovlub dalam minggu ini.
“Segeralah bentuk panitianya, ikuti pola organisasi yang benar sesuai AD – ART
nya. Dan segera digelar Musorprovlub. Selesai. Nanti ketua baru dan pengurus
baru segera menyusun program untuk PON dan lain-lain itu,” ujarnya.
Pindah Daerah
Pemilik Padepokan Gajah Lampung di Pringsewu itu
mengisyaratkan bahwa jika KONI Lampung tidak jelas, maka dengan segera pula dia
akan mengambil sikap. Menurut Imron ini bukan ancaman, namun konsekuensi dari
terbatasnya kemampuan untuk membiayai pembinaan. Ini realitas lapangan.
“Pengurus KONI Lampung saat ini memandang kami sudah
berbeda. Ada yang bilang Angkat Besi dan Angkat Berat sudah bukan olahraga
unggulan KONI Lampung lagi. Makanya akan lebih baik mereka mencari cabor
ungulan lain. Ohh yaa silahkan. Dalam
kondisi terburuk pun sekarang ini PABSI dan PABERSI menyumbang 4 medali emas
lo,” katanya lagi.
Bagi Imron, PABSI dan PABERSI tidak lagi diakui di
Lampung tidak masalah. Karena beberapa daerah di Indonesia sejak lama
menginginkannya pindah ke daerah lain.
“Yaa kalau memang tidak lagi dikehendaki oleh provinsi
Lampung, seperti sikap pengurus KONI yang sekarang ini. Demi keberlangsungan
prestasi anak-anak yang masih berprestasi, kami harus rela melepaskan mereka
berjuang untuk daerah lain. Karena mereka masih memiliki langkah yang panjang
untuk berprestasi bagi Lampung. Tapi kalau sikap KONI nya sudah seperti itu,
yaa untuk apa kami ngotot? Silahkan,” ungkapnya tegas.
Imron mengisyaratkan bahwa negeri jiran, Malaysia juga
meminta kesediaannya untuk memberikan beberapa Lifter Pringsewu yang akan
membela negara itu, dengan fasilitas yang jauh lebih memadai.
Namun Imron mengaku masih cinta sama provinsi Lampung,
dan tetap akan mencoba bertahan sampai beberapa waktu ke depan.
“Saya sudah mulai pasrah sekarang. Cara-cara pembinaan
KONI Lampung khususnya terhadap cabor kami, bukan pendekatan manusiawi seperti
dulu. Sudah bergaya teknologi atau sport
science, tetapi tidak ada kenyataannya semua.” Tambahnya.
Pengurus Cabor
Maka dari itu, Imron menyarankan bahwa pengurus KONI
Lampung, utamanya Ketua Umum, seharusnya pernah menjadi pengurus atau ketua
cabang olahraga tertentu dan memiliki prestasi.
Dengan demikian mereka akan tahu bagaimana rasanya
mengurus cabang olahraga yang sebenarnya, bukan hanya teori dari kuliah atau
sekolahnya saja.
Cabor Angkat Besi dan Angkat Berat, dalam sejarah
keikutsertaan Lampung di PON, selalu menjadi tulang punggung kontingen. Bahkan
sejak tahun 2000-an Angkat Besi dan Berat bisa memberikan sumbangan medali emas
terbanyak disamping Senam.
Bahkan PON XVII/2008 di Kalimantan Timur, PABSI
mempersembahkan 14 Medali Emas, 12 Perak dan 19 Perunggu. Belum ada cabang
olahraga yang bisa melakukan hal ini di Lampung, atau bahkan di Indonesia
sekalipun.
Perolehan medali Angkat Besi dan Berat terus menurun
seiring terus dikuranginya dukungan bantuan pembinaan oleh KONI Lampung sejak
kepengurusan KONI tahun 2010 sampai sekarang.
Perlu ada evaluasi, kata Imron, kalau memang mau kembali
dinaikkan, maka harus duduk bersama membicarakan hal ini, karena membina
olahraga memang mahal. “Jika anggaran Pemprov tidak memadai, maka harus dicari
bapak angkat yang peduli,” tambahnya. (don)
Berikan Komentar