Mediasenior|Mataram|FKTI|27072025
---- Falendra
Adi Wijaya, Pegiat dari Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) Lampung
menjadi penyumbang medali pertama untuk Kontingen KORMI lampung dalam Festival
Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII 2025 di Mataram Nusa Tenggara Barat.
Falendra
yang juga anak pondok pesantren Imam Syafei Bedeng 27 Kota Metro ini turun di
kelas kadet putra Usia 13-15 tahun meraih medali Perak di nomor Kata.
Medali emas
untuk nomor ini diraih pegiat dari Kalimantan Selatan dengan selisih nilai
tipis, nol koma satu point saja. Falendra meraih total nilai 24,6, sementara
lawannya totalnya 24,7.
Pelatih
Falendra, Herman, mengatakan bahwa kekalahan satu nomor lagi di Kumite kelas
yang sama Usia 13-15 tahun, Falendra kalah dari pegiat DKI Jakarta.
“Bagi kami
tidak masalah. Namanya lomba, kana da yang menang dan ada yang kalah. Meskipun kalahnya
hanya 0,1 tetapi tetap kalah kan. Jadi ya harus legowo, sportif. Saya rasa di
sini tidak ada yang curang kok. Kan saya juga wasit nasional KORMI. Jadi paham
cara penilaiannya,” katanya.
Herman
yang tak lain adalah ayah kandung Falendra itu melatih sang anak di Dojo Pondok
Imam Syafei, Bedeng 27 Kota Metro bersama beberapa lainnya.
Herman
adalah wasit berlisensi nasional juga di jalur FKTI KORMINAS. Karena anaknya
bertanding, maka dirinya memilih tidak bertugas sebagai wasit. “Yaa saya kan
harus mengawasi dan mempersiapkan anak untuk bertanding. Tidak mungkin saya lepas
sendiri. Karena lawan-lawannya sudah tingkat SMA, sementara Falendra masih SMP
kelas 1. Maka harus didampingi dan disemangati.” Katanya.
Dalam
aturan FKTI di setiap Fornas, memang setiap atlet atau pegiat FKTI memainkan dua nomor
pertandingan yang di Kata dan Kumite. Pada pertandingan nomor Kumite, memang
lawannya yang tidak sepadan itu menjadi salah satu penentu kekalahan Falendra.
“Namun ini
kan masih tingkat usia muda. Masih banyak kesempatan untuk berprestasi lebih
baik di Fornas yang akan datang,” ujar Herman.
FKTI
Lampung hanya membawa satu pegiat saja, karena semuanya dalam rangka efisiensi.
“Alhamdulilah satu pegiat satu medali. Oiya terima kasih kepada KORMI yang
sudah memberikan saweran kepada kami, dan tidak kami lihat besarnya, namun
perhatian dan dukungannya menjadi kekuatan kami,” Katanya. (don)
Berikan Komentar