Mediasenior/Bengkulu/31072023
----- Cabang olahraga Persatuan Binaraga dan Fitness
Indonesia (PBFI) Provinsi Lampung, mengawali langkah ke Pekan Olahraga Nasional
(PON) XXI di Aceh-Sumut tahun 2024, dengan meloloskan satu Binaragawannya I
Wayan Supianto di Kejuaraan Nasional dan Babak Kualifikasi menuju PON XXI di
Bengkulu, 26-29 Juli 2023.
Ketua Pengprov PBFI Lampung, Jose Sarmento Piedade
mengatakan bahwa langkah Wayan Supianto merupakan rintisan sejarah Binaraga
Lampung yang baru saja menjadi anggota KONI Lampung setahun lalu, setelah
berpisah dengan induk olahraga lamanya, Persatuan Angkat Besi, Berat dan
Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI).
I Wayan Supianto yang turun di kelas berat, 85 Kg Plus, menduduki peringkat kelima dalam final yang dikontestkan pada Sabtu malam 29 Juli 2023 di GOR Bolavoli Sawah Lebar, Kota Bengkulu.
“Memang Wayan tidak berhasil memperoleh medali, namun ini
sudah cukup untuk lolos ke PON. Dan ini tidak mengecewakan kami, karena
lawan-lawan Wayan memang kelas berat yang sudah sering turun di PON, dan secara
kualitas memang masih lebih unggul di beberapa unsur. Namun kami sangat yakin,
kelak Wayan bisa masuk zona medali di PON XXI 2024,” kata Jose, usai final
malam itu.
Sebelumnya dikabarkan di kelas berat 85 kg plus ini akan turun
tidak kurang dari 12 Binaragawan, namun akhirnya hanya 8 yang benar-benar turun
di kelas ini dan beberapa lainnya memilih turun di kelas 85 Kg.
Di kelas ini Nur Ikhsan dari Yogyakarta meraih medali Emas,
sementara Tjhie Rachmad Widjaja dari Banten meraih Perunggu dan Willi Ramadita
dari Jawa Barat merebut Perunggu.
Sedangkan tiga Binaragawan lain yang lolos yakni
peringkat 4 sampai dengan 6 yakni Eko Suryono dari Jawa Tengah, I Wayan
Supianto dari Lampung dan Harly Tawas dari Sulawesi Utara.
Dua binaragawan lainnya yakni Fx Andika Wijaya Gani dari
DKI Jakarta dan
Dede Wisnu Kurniawan dari Riau harus puas untuk tidak berangkat ke PON
XXI nanti.
Sementara tiga binaragawan Lampung yang juga berjuang di
Pra PON kali ini harus puas berada di kelompok 15 besar di kelasnya masing-masing,
yakni Jose Sarmento Piedade yang turun di Binaraga kelas 65r Kg, I Made Anggi
Swardika yang turun di Men's Sport
Physique Up To 170 Cm serta Yuliadi yang turun di kelas Men's Sport Physique Over 170 Cm terhenti dibabak 15 besar.
Jose mengakui bahwa persiapan Lampung sangat singkat
dibandingkan dengan daerah-daerah lain seperti Jawa Timur yang keluar sebagai
juara umum di Pra PON ini. Dan Kalimantan Timur yang menempatkan diri diurutan
kedua dan seterunya Kalimantan Selatan, Yogyakarta, Jawa Barat, Dki Jakarta, dan
Sumatera Barat.
“Kami sudah positif turun di PON, makla sejak sekarang,
masih ada satu tahun lebih bisa mempersiapkan dengan seksama dan benar-benar
memperbaiki kekurangan yang ada di Wayan Supianto. Kami akan upayakan
semaksimal mungkin meningkatkan kualitas atlet satu-satunya yang akan
mengibarkan bendera Lampung di Sumut-Aceh,” ungkap Jose.
Di Lampung, tambah Jose, organisasi ini masih sangat
muda, yang secara resmi memang baru dua tahun dan benar-benar aktif sejak
Desember 2022.
“Kami melakukan reshufle pengurus pada Desember lalu menjelang Pekan Olahraga
Provinsi, dan inilah titik awal kami menyiapkan para binaragawang Lampung yang
memang masih secara otodidak menyiapkan diri masing-masing. Ke depan kami tentu
lebih bersemangat mengibarkan Binaraga di Lampung ini dengan berbagai kegiatan
penunjangnya,” tambah Jose.
Menurutnya, potiensi anak-anak Lampung sangat bagus dan
terus akan dikembangkan dengan metode yang lebih baik untuk menjaring dan
membina mereka dengan lebih terprogram.
Rakernas dan Magang Juri
Selain mengikut mengikuti Pra PON, Lampung juga mengirim
delegasi untuk turut dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PBFI yang kedua di
Bengkulu sehari sebelum pelaksanaan Kejurnas dilaksanakan.
Kemudian dua Juri Lampung juga mengikuti kegiatan Juri
Magang yang diselanggarakan oleh bidang perwasitan dan Juri PP PBFI. Keduanya
adalah Ilham Julizar dan Meri Astuti, yang selama pelaksanaan Pra PON turut dalam
penjurian seluruh nomor perlombaan.
Ini persyaratan lain untuk meningkatkan sertifikasi Juri
tingkat provinsi menjadi level nasional, agar kedepan Lampung makin memiliki
peluang memperbanyak personil yang juga merupakan perangkat pertandingan
penting dalam setiap kejuaraan Binaraga di Indonesia. (don)
Berikan Komentar