Mediasenior/Bandarlampung/sport/26042024
---- Sulit
untuk berkata-kata, ketika ketegangan menonton pertandingan yang berlangsung
selama lebih dari 120 menit dalam pertandingan perempat final Piala Asia U-23,
dimana Timnas Indonesia berjuang melawan dominasi Korea Selatan hingga titik
bola terakhir, yakni bola ke 21 dalam tendangan penalti.
Bermain di
Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, pasukan Sin
Tae-Yong yang tidak diunggulkan itu memetik kemenangan total 13-12 (2-2/11-10
pen), dalam penentuan akhir adu tendangan penalti yang menegangkan.
Indonesia
melaju tak terbendung ke semifinal Piala Asia U-23 dan Rizki Ridho cs kini merupakan
satu kekuatan baru yang menakutkan. Selain itu mentalitas dan stamina anak-anak
Nusantara ini sangat baik.
Kemenangan
ini menciptakan beberapa catatan sejarah Sepakbola Indonesia yakni: Masuk
Semifinal Piala asia U-23, Membuat rekor gol terbesar di akhir pertandingan
(13-12), dan selangkah lagi menuju Olimpiade Paris 2024.
Indonesia
yang tampil spartan sepanjang 90 menit, sebenarnya juga sangat diuntungkan
dengan diusirnya pemain Korea Selatan yang melanggar Hubner dengan sangat
kejam, sehingga diberikan kartu merah oleh wasit asal
Australia, Shaun Evans.
Meski sebenarnya Indonesia dibayang-bayangi oleh
kontroversialnya wasit Asutralia ini di beberapa pertandingan internasional,
namun pada pertandingan ini ternyata Evan melakukan pekerjaannya dengan sportif,
dan banyak mendapatkan bantuan dari wasit VAR yang bertugas saat itu.
Penalti Bersejarah
Indonesia dalam pertandingan ini seperti tidak ada rasa
gentar sedikitpun melawan Korea Selatan, bahkan main dengan baik dan tenang.
Memimpin lebih dahulu satu gol merupakan kejutan,
meskipun kemudian bisa dibalas. Dan saat memimpin 2-1, Indonesia dan unggul
satu pemain, malah ada kelengahan yang sangat mencolok ketika mendapatkan
tendangan sudut, ada 9 pemain Indonesia yang berada di pertahanan Korea
Selatan.
Ini dimanfaatkan Korsel tatkala proses tendangan penjuru
itu gagal, penjaga gawang Jungbom langsung melemparkan bola kedepan dan dua
pemain Korsel dan salah satunya Sang-bin Jeong melakukan pergerakan cepat
mendahulu para pemain belakang Indonesia dan membuat gol persamaan, 2-2, ke
gawang Ernando Ari.
Dan pertandingan pun harus dilanjutkan ke babak extra
time. Meski demikian skor juga tak kunjung berubah, sehingga penentuan akhir
adalah adu tendangan penalti.
Pada pertandingan ini, STY terlihat sangat dingin dalam
memilih pemain untuk menendang penalti di saat kritis seperti itu. Hanya dua
pemain diaspora yang masuk daftarnya, yakni Justin Hubner dan Rafael Struick. Selebihnya
anak negeri.
Ernando Ari Sutaryadi, kiper Timnas Indonesia, menjadi
pahlawan dalam sesi penalti dengan berhasil menepis dua tendangan penalti Korea
Selatan, dari K. Sang-Yun dan Kang-hee Lee. Berkat penampilan gemilangnya,
Timnas Indonesia berhasil memenangkan babak penalti dengan skor 11-10.
Berikut adalah tendangan penalti dari kedua tim:
Timnas Indonesia U-23 memasukkan 11 Gol dan satu gagal:
1. Dua tendangan
dua gol (Pratama Arhan dan Ramadhan Sananta )
2. Satu tendangan satu gol (Rafael Struick, Marselino Ferdinan,
Justin Hubner, Jeam Kelly Sroyer, Rizky Ridho, Muhammad Ferarri, Ernando Ari
Sutaryadi.)
3. Satu Tendangan gagal (Arhan Fikri)
Korea Selatan memasukkan 10 Gol dan satu gagal:
1. Dua tendangan dua
gol (Kim dan Kang-hee Lee)
2. Satu tendangan satu gol (W. Hwang, Paik, Jun-Soo, Jeong, Hong,
T. Cho, B. Baek)
3. Satu tendangan gagal (Sang-Yun).
Kemenangan ini menjadi catatan manis STY di Indonesia,
dan mencatatkan banyak sejarah dalam langkah maju tim nasional sepakbola
Indonesia di Asia.
Lawan Indonesia di semifinal, antara Uzbekistan atau Arab Saudi yang akan
bermain Jumat malam waktu Indonesia Barat. (don)
Berikan Komentar