Mediasenior|Bandarlampung|Pencaksilat|19072025
---- Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI) Lampung menyosialisasikan peraturan baru pertandingan Pencak
Silat di Padepokan IPSI Lampung, Pahoman, Kota Bandar Lampung, Sabtu pagi, 19 Juli
2025.
Sosialisasi diikuti lebih dari 60 peserta dari 15
kabupaten/kota dan Pencak Silat Militer. Meskipun yang diundang hanya 2 orang
setiap anggota IPSI baik kabupaten Kota dan perguruan, namun antusiasnya sangat
tinggi, sehingga peserta melebihi yang diundang.
Perubahan Aturan
Ada 4 poin perubahan mendasar pada aturan baru hasil
Program Kerja (Pokja) Pengurus Besar IPSI Tahun 2025. Pertama, tidak boleh ada
tarikan langsung. Kedua, tidak boleh tangkap serang, baik dengan tangan maupun
kaki. Ketiga, tidak boleh jatuhan sambil merebah. Keempat, proses jatuhan
apabila ada serangan, baik kaki maupun tangan sirkelan dan jatuhan langsung
dihentikan.
Ketua Lembaga Wasit Juri IPSI Lampung Arifia Fikri bersama
Joko Taryono langsung mempraktikkan aturan baru tersebut saat memberikan materi
sosialisasi
Wakil Ketua I IPSI Lampung Wahrul Fauzi Silalahi, didampingi Sekretaris IPSI Riagus Ria menyatakan bahwa sosialisasi ini sangat penting untuk dilakukan. Mengingat berhubungan langsung dengan pertandingan dan prestasi atlet.
Selain itu, sangat riskan juga bila tidak segera
disosialisasikan kepada pelatih dan wasit juri di daerah.
“Ada perbedaan di peraruran lama dengan 2025. Sehingga
kami harus segera menyosialisasikannya kepada kabupaten/kota. Selanjutnya,
(hasilnya) akan diteruskan ke perguruan. Kami tidak ingin kita tertinggal
dengan provinsi lain terkait peraturan baru,” kata anggota DPRD Provinsi
Lampung ini.
Wahrul menjelaskan, prestasi atlet di tingkat nasional
tidak terlelas dari peran penting dan pengetahuan pelatih dan wasit juri di
daerah. Untuk itu, IPSI Lampung ingin pelatih dan wasit juri memiliki
pengetahuan dan kemampuannya harus lebih baik dari provinsi lain. Sehingga
prestasi yang dimiliki Lampung saat ini, akan berkembang kebih besar lagi dari
sebelumnya.
“Tugas dan pekerjaan berat IPSI Lampung sudah menunggu.
Akhir tahun ini, kita akan menghadapi PON Beladiri. Tentunya kami harus sudah
siap sejak saat ini. Apalagi ada peraturan pertandingan tahun 2025. Ini
tentunya menjadi tugas kami sebagai pengprov,” tuturnya.
Wahrul berharap pelaksanaan sosialisasi sehari tersebut
dapat berjalan sukaes, sehingga bisa dibawa ke Kabupaten/Kota peserta
masing-masing dengan baik dan benar. Karena sumber atlet provinsi berasal dari
kabupaten/kota.
Disiapkan Untuk
PON
Menurut Sekum IPSI Lampung, Riagus Ria, IPSI Lampung
menyegerakan sosialisasi peraturan baru ini karena keperluan yang mendesak
yakni adanya tiga even besar selama tahun 2025, yakni Pekan Olahraga Pelajar
Nasional (POPNas), Pekan Olahraga Mahasiswa nasional (POMNas) dan Pekan
Olahraga Nasional Beladiri (PON Beladiri).
“Tiga even ini harus kita hadapi dalam waktu dekat, maka
dari itu kami segera sosialisasi, agar dapat dipahami oleh para atlet kita
sejak dini. Masih ada waktu untuk memberikan masukan, agar dalam pertandingan
nanti tidak ada yang terjebak dengan aturan baru dan kalah. Maka dari itu,
setelah sosialisasi ini, kami akan menggelar Invitas Pencaksilat, nanti pada
15-17 Agustus, untuk praktek lah sekaligus melakukan seleksi akhir menjelang
beberapa even nasional itu," ungkap Riagus. (tim)
Berikan Komentar