Medali Emas pertama AKTI.
Mediasenior|Fornas|Mataram|AKTI|31072025
---- Perhelatan Festival Olah Raga Masyarakat Nasional
(Fornas) sudah sampai pada hari kelima, dan Lampung masih tertahan di posisi 12
klasemen sementara pada update medali dari panitia besar Fornas per 31 Juli
2025 pukul 21.20 wita. Lampung dengan perolehan 15 Emas, 14 Perak dan 15
Perunggu.
Hari ini, Kamis, Lampung menambah 1 medali Emas dan Perak
dari Aliansi Kungfu Tradisional Indonesia (AKTI). Medali Emas atas nama Amelia
Rakha Ivasonya, Kategori tangan kosong perguruan 13-18 th putri, dan Perak
diperoleh pegiat paling muda di FOrnas VIII 2025 ini, Maliha Kamila Khauf, Kategori
Tangan Kosong Perguruan <12 th putri.
Maliha masih berusia 6 tahun, sementara lawan-lawannya
jauh lebih dewasa. Namun ini merupakan generasi penerus yang sangat potensial.
Persejasi – Persatuan Sepakbola Jalan Kaki putri mampu
memecah kebuntuan pada keikutsertaannya yang pertama di Fornas, dengan meraih 1
medali Perunggu.
Sementara tambahan lain yakni dari PSOBI menambah 1 medali Perunggu kelas 57 kg Senior Orient Sepo Pasaribu. Sehingga medali hari ini Lampung meraih 16 Medali Emas, 15 Perak dan 17 Perunggu.
Ket. Foto: Bandingkan postur peraih medali Perak Lampung dengan dua lawannya.
Risiko Regenerasi
Menurut Andi Hajar, pelatih AKTI Lampung, masih ada
kesempatan meraih medali emas dari Inorga ini, karena masih ada 5 partai yang
dimainkan esok hari, yakni 4 partai seni dan satu laga atau Pibu. Satu pegiat
Pibu, Noel, masuk ke semifinal.
“Noel adalah pemegang medali emas di Palembang dan Bandung
di kelas 56 Kg. Semoga bisa membuat hatrik di sini. Dan satu lagi yang masih
bertahan rekornya yakni Amelia Rakha Ivasonya. Dia mendapatkan medali emasnya
yang keempat di NTB ini. Amel meraih emas sejak di Fornas V di Samarinda 2019,”
kata Andi.
Sementara itu Anshori Djausal yang memantau langsung
pertandingan AKTI mengatakan bahwa pitensi Lampung masih cukup kuat, meskipun
diakui dengan pola regenrasi yang cepat seperti ini tentu ada risiko.
“Yaa memang AKTI cukup dinamis yaa. Karena batasan usia
itu diberlakukan di sini, maka ada beberapa pegiat yang usianya sudah melebihi
ketentuan sudah tidak bisa turun, meskipun baru terpaut 2 atau 3 bulan saja.
Namun ini baik juga untuk kewaspadaan kita agar melakukan regenarasi dengan
cepat,” ungkapnya.
Dengan aturan usia tersebut, tambah Anshori, tentu
Lampung sudah kehilangan kesempatan di beberapa kelas unggul pada tahun ini. “Semoga
bibit-bibit ini akan kembali bersinar pada Fornas 2027 nanti,” tambahnya.
Dengan estimasi Lampung masih bisa menamabh 3 medali emas
lagi, kemungkinan terdekat lawan Lampung adalah Bali dan Daerah Istimewa Jogjakarta
yang saat ini berkutat pada posisi 10,11 dan 12. (don)
Berikan Komentar