Mediasenior/Bandarlampung/Sport/20082023
---- Perkumpulan Pelayang Seluruh Indonesia (Pelangi)
Lampung ikut memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 dengan menggelar
Festival Layangan Lampung 2023, di Tanah Lapang Sinar Laut di Jalan Arif
Rahman, Bandar Lampung 20 Agustus 2023.
Sebagai ajang silaturahmi dan bermain layangan bersama,
hadir para pelayang dari Kota Metro, Tanjung Bintang, Jati Agung, Kalianda,
Palas, Kalirejo, Pringsewu, Bandar Jaya dan tuan rumah Bandar Lampung.
Para pelayang datang berduyun duyun dengan membawa truk
dan mobil AVP mengangkut beragam layangan baik kreasi 2 dimensi maupun layangan
train Naga dalam ukuran mini sampai yang super jumbo.
Kegiatan festival diawali dengan workshop pembuatan
layangan sederhana, yang diikuti oleh
anak anak SDN Jagabaya 3 dan beberapa SD sekitar. Kegiatan workshop berlangsung
selama 45 menit. Anak anak diajarkan bagaimana merakit layangan dari bahan yang
telah di siapkan, mulai dari memasang rangka utama, rangka sayap hingga
pemasangan tali kama/goci, dilanjutkan dengan pemasangan ekor layangan.
Dengan penuh antusias, para peserta mengikuti arahan Kak Aris Prianto yang bertindak sebagai instruktur. Raut muka anak anak terlihat riang dan gembira, begitu juga ibu dan bapak guru pendamping.
Setelah pembuatan layangan dirasa selesai, secara beramai
ramai anak anak menerbangkan layangan secara bersamaan. Anak anak nampak begitu
gembira dan suprice, layangan yang meraka buat bisa terbang dengan baik. Angin
berhembus cukup kencang. Workshop layangan sukses.
Festival layangan terus berlangsung, satu persatu beragam
layangan mulai mengudara. Beberapa layangan tradisional Sendaren/Bapangan
dan beragam layangan 2 dimensi dengan
bentuk simetris/asimetris mulai memenuhi langit.
Kelas layangan aduan yang diikuti 32 pelayang dengan sistem knock-out, tepat pukul 13.30
WIB berhasil menyelesaikan perlombaan. Kini giliran layangan train naga, yang
rata rata berukuran jumbo mulai ikut memenuhi langit.
Salah satu layangan naga punya ukuran cukup exstrim,
dimana kepala naganya sebesar kepala mobil truck, badanya terdiri dari 150
keping yang masing masing berdiameter 90 cm, menjadikan train naga ini punya
panjang lebih dari 150 meter dengan bobot tidak kurang dari 100 kg. Jika angin
berhembus kencang, perlu lebih dari 20 orang untuk menaikkanya, bahkan perlu alat
berat untuk memancangnya.
Para pelayang nampak kompak dan bersemangat,
sekalipun bermain di tanah yang tidak
sepenuhnya rata, berbaur dengan tumpukan batu bahan bangunan. Namun inilah
salah satu lapangan sementara terbaik, ditengah semakin sedikitnya lapangan
sebagai tempat bermain layang layang di kota Bandar Lampung.
Pemerintah mesti memberikan perhatian yang cukup untuk
bisa menyediakan lapangan sebagai tempat dan sarana berolahraga masyarakat.
Menyediakan lapangan olahraga sama penting dan strategisnya dengan penyediaan
fasilitas fasilitas lain bagi masyarakat.
Budayawan Lampung dan tokoh Pelayang Indonesia Ir.
Anshori Djausal, M.T. ( yang akrab dipanggil Bang An) nambah hadir bersama
keluarga. Saat dimintain tanggapan terkait kegiatan ini Bang An nampak antusias
dan memberi apresiasi tinggi.
"Saya bergembira, layangan Lampung kembali
menggeliat. Kegiatan festival dan main bersama ini patut diapresiasi karena
memberi ruang bagi para pelayang bertemu, saling mengenal, bertukar pengalaman
dan bergembira bersama", ungkap Bang An.
Bang An lebih lanjut menjelaskan bahwa Lampung sejak
tahun 90an adalah barometer kegiatan bermain layang-layang. Secara rutin
Lampung berhasil menggelar festival bertatap internasional. Dengan modal peraih
medali emas di ajang FORNAS dua tahun berturut turut adalah modal yang cukup untuk
layangan Lampung bangkit.
Gino Vanollie selalu Ketua Pelangi Lampung menyampaikan
bahwa Lampung optimis bisa kembali bangkit. Agenda konsolidasi organisasi,
kegiatan silaturahmi dan main bersama terus digalakkan, tak terkecuali kegiatan
workshop. Melalui workshop diharapkan anak anak kita kembali mengenal secara
dekat permainan layang layang. Permainan layang layang memberikan banyak
perspektif kepada anak mulai dari pengenalan ilmu pengetahuan, kedekatan dengan
alam, mengenal seni dan keindahan, dan juga menjaga kesehatan dan kebugaran.
Pada kegiatan kali ini Pelangi bersama PLN UID Lampung
mencoba untuk terus mengkampanyekan bermain layangan yang aman, nyaman dan
asyik. Melakukan edukasi kepada
masyarakat untuk bermain layangan pada tempat yang seharusnya.
Tidak bermain dikawasan permukiman, dekat jalan raya,
terbebas dari jaringan listrik, tower. Sedapat mungkin bermain layangan
dilapangan yang aman, rata, tidak banyak lubang dan juga pokok pohon. Ini semua
dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan baik bagi
pelayang maupun masyarakat.
Sekalipun angin terus berhembus kencang sampai sore,
namun satu persatu layangan harus kembali diturunkan. Langit terlihat kembali
sepi, para pelayang undur diri untuk kembali esok km hari menghiasi langit
dengan beragam kreasi. (Gin)
Berikan Komentar