Mediasenior|Pringsewu|Sport|30042025
---- Dukungan terus mengalir
kepada ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) provinsi Lampung, H Faishol
Djausal yang diharapkan maju sebagai kontestan Ketua Umum Komite Olahraga
Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung periode 2025-2029, menyusul turunnya
surat dari KONI Pusat terkait pemberhentian Ketum KONI sebelumnya, Arinal
Djunaedi dan menunjuk carekater atau
Pelaksana Tugas yakni Budi Dharmawan.
Beberapa tokoh Lampung seperti
Alzier Dianis Tabrani, Nero Kunang dan Eva Dwiana Herman yang juga ketua KONI
Bandarlampung dan Ketua Pengprov PBVSI Provinsi Lampung.
Kini dukungan hadir dari cabang
olahraga langganan peraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk
kontingen Lampung selama ini, Pengprov PABSI dan PABERSI dua organisasi
olahraga angkat besi dan angkat berat yang bermarkas di Pringsewu.
Ketua PABSI dan PABERSI Lampung
Imron “Gajah Lampung” Rosadi, menegaskan dukungannya kepada H Faushol Djausal
untuk memimpin dan membenahi KONI Provinsi Lampung.
“Saya berharap pak Haji Faishol
bisa membenahi KONI Lampung lah. Dan saya yakin dia bisa. Pak Faishol kan orang
olahraga juga yang mengerti kebutuhan atlet dari A sampai Z. Dan ini diperlukan
untuk bisa membuat KONI Provinsi Lampung kembali pada rel yang tepat dalam
pembinaan olahraga. Saya sepenuhnya dukung pak Faishol, sebenarnya sudah lama
kepenginnya dia yang pegang KONI,” tutur Imron kepada media ini Selasa, 30
April 2025.
Pak Haji (Faishol Djausal – red),
tambah Imron, punya kemampuan manajemen olahraga yang bagus dan cabor binaannya
mengalami banyak kemajuan. Terbukti sejak kembali dipegang Faishol Djausal,
Pencak Silat Lampung meraih dua medali emas dan dua perunggu.
“Ini tidak mudah. Meraih medali
di PON perlu perjuangan mulai dari persiapan atlet sampai bertanding. Selain
memerlukan kesabaran juga biaya yang tidak sedikit. Maka dari ini membuktikan
bahwa pak Haji merupakan calon yang tepat untuk bisa memimpin KONI provinsi
Lampung saat ini,” tambahnya.
Bantuan Pembinaan Berhenti
Imron Rosadi mengaku sangat
prihatin atas pola pembinaan cabang olahraga oleh KONI saat ini. “Yaa
sebenarnya saya hanya prihatin saja, karena pembinaan diubah sedemikian rupa
sehingga justru cabor menjadi korban kebijakan – kebijakan tersebut. Sejak
tahun 2000, pola pembinaan KONI itu memberikan rasa nyaman kepada cabor, baik
dari skala prioritas prestasi. Dan bukan pembinaan putus-putus, habis PON terus
berhenti.” Kata Imron.
Makanya, kata dia, prestasi cabor
stabil, karena pembinaannya berkelanjutan dan bantuan walaupun kecil juga
berkelanjutan. “Ya soal ngatur bujet itu kan cabor bisa mengolahnya, maksud
nggak? Karena meskipun nombokin, tetapi kami senang, karena pemerintah
memberikan perhatian besar kepada kami,” ungkapnya.
Kalau sekarang, menurut Imron
masih kurang tepat. Dalam mengadopsi program cabor, KONI juga harus berembug
dengan cabor dalam menentukan berapa bantuan yang akan diberikan, bukan mutlak
hak KONI untuk mengurangi atau menambah.
“Ajak kami rembugan. Namun juga
jangan pula membohongi cabor. Bayangkan sampai sekarang kami tidak menerima
dana yang pernah dijanjikan pejabat KONI Lampung. Kan kasihan atlet. KONI dan
Pemprov harus tahu bahwa atlet ini berjuang semata-mata untuk mengharumkan nama
Lampung lo. Maksud gak?” tambah Imron.
Imron masih mengatakan
keheranannya, bahwa semakin kesini, pola pembinaan yang dibuat KONI makin
menjauh dari pola yang dilakukan sebelumnya, dimana atlet dihargai buka hanya
dengan bonus, tetapi pengakuan secara manusiawi.
“Dulu kami selalu dibina. Kalau
sedang berprestasi bagus yang pastinya dapat bonus dan sebagainya. Tetapoi kalau
lagi menurun, dimotivasi. Bukan ditinggalkan. Atau malah bantuan dananya
langsung dipotong atau malah dihilangkan. Dibina dong,” ungkapnya.
Maka dari itu Imron yang secara
nasional menjadi ikon olahraga Lampung, bahkan dengan julukan Imron “Gajah
Lampung” Rosadi berani menyatakan bahwa saat ini diperlukan bapak angkat.
“Saya jamin, pak Faishol bisa
melakukan itu. Untuk olahraga yang potrensial medali pasti akan dia urus dengan
baik. Dan akan meningkatnya cabor nyang belum naik. Jadi membangun prestasi
bersama-sama,” tutur Imron. (don)
Berikan Komentar