Mediasenior|Bandarlampung|Sport|01042025
---- Kehangatan atmosfir KONI Provinsi Lampung memang
sudah terdengar nyaring sejak sebelum bulan Ramadhan atau sekitar dua bulan
lalu. Dinamika terus berjalan dengan alami, dan berbagai intrik.
Seorang wartawan senior Suara Karya, Darwin Ruslinur,
meluncur dengan pesan singkatnya untuk memberikan setidaknya early warning
kepada calon ketua umum KONI Lampung ke depan.
“Bagi saya, olahraga itu merupakan satu bidang yang
menarik dan penting. Menarik karena memang memiliki daya tarik tersendiri
secara alami. Dan penting, ketika ditinjau dari sisi sebagai cara
mempertahankan gensi atau prestige, baik bagi daerah maupun negara,” kata
Darwin, Kamis 1 Mei 2024 melalui selulernya kepada mediasenior.id.
KONI, lanjut Darwin, memang harus diisi oleh person yang
memang mengerti betul tentang olahraga dan hoby.
“Malah diperlukan orang gila. Crazy man, tapi dalam bidang olahraga. Bagi saya pribadi, tidak
permasalahkan, siapapun sosok pengganti Arinal. Monggo saja yang berminat
menjadi Ketua Koni Lampung.” Tambahnya.
Namun, pesannya, sosok Ketua Umum KONI Lampung harus
betul-betul punya komitmen. Komitmen dalam pembinaan dari hulu ke hilir.
“Yang tak kalah pentingnya, dan menurut saya ini justru
sangat penting adalah memiliki kemampuan finansial yang cukup. Dan dia tidak
mencari uang di KONI. Harus memiliki komitmen dengan segala risiko finansial
yang tinggi. Jangan mau jadi pimpinan tapi pelit. Dan jangan pinter ngakali
anggaran, runyam nanti,” ungkap pemilik media Koridor itu.
Sebagai konsekuensinya menjadi ketua umum KONI Lampung,
harus banyak memiliki program yang nyata untuk prestasi atlet baik secara
regenerasi maupun mendorong prestasi.
“Jika benar kabar yang saya dengar, bahwa bang Faishol
dicalonkan oleh beberapa cabor, maka itu satu hal yang baik. Artinya ada
inisiatif cabor untuk bisa memilih calon pemimpin organisasi olahraga sebesar
KONI Lampung dengan sosok yang kompeten.” Ungkap Darwin.
Sosok Faishol Djausal bukanlah tokoh baru. Menurut Darwin
yang penting bang Faishol jangan sayang keluar uang untuk olahraga, meskipun sebenarnya
sumber dana KONI bukan dari person.
“Maksud saya siap menyiapkan dana talangan. Agar
pembinaan cabang olahraga tidak mengalami hambatan jika anggaran dari
pemereintah lambat turun. Dalam pembinaan cabor, akan lebih baik dilakukan
secara intensif, meski konsekwensinya high
cost. Tetapi saya yakin, bang Faishol bisa atur semua ini.” Tambah Darwin.
Dia juga menyarankan agar KONI Lampung terus berfikir
tentang program regenerasi, sehingga tidak mengalami missing link untuk keberlanjutan pembinaan dan prestasi atlet
setiap waktu. (don)
Berikan Komentar