Mediasenior|Bandarlampung|PONBeladiri|01072025
--- Dalam rangka mengetahui persiapan cabang-cabang
olahraga yang akan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri di Kudus
Jawa Tengah, Ketua Umum KONI Provinsi Lampung, Ir Taufik Hidayat mengundang
ke-10 cabor tersebut untuk berkoordinasi secara spesifik.
Sepuluh cabor yang akan turun di PON Beladiri adalah Pencak
Silat, Tarung Derajat, Karate, Taekwondo, Gulat, Judo, Jujitsu, Sambo, Kempo,
dan Wushu.
Namun Lampung hanya akan mengirimkan 9 cabor, karena kepengurusan
cabor Jujitsu tidak ada di Lampung saat ini.
Dari 9 cabor yang kemungkinan akan mengikuti PON Beladiri
kedua ini, hari ini diundang untuk membahas segala sesuatunya terkait
persiapan, keperluan pendanaan dan juga teknis yang lainnya, karena saat ini
kepengurusan KONI Provinsi Lampung 2025-2029 belum terbentuk.
Maka dari itu Taufik Hidayat sebagai Ketua Umum terpilih
menginisiasi pertemuan ini, selain untuk berkenalan lebih dengan dengan para
ketua dan pengurus cabang olahraga utamanya Beladiri, agar mengetahui sejak
awal segala sesuatu terkait PON Beladiri ini.
“Materinya terkait persiapan masing-masing cabor untuk
PON Beladiri. Dan memetakan persiapan atlet masing-masing cabor serta melakukan
koordinasi tahapan dan persiapan umum menjelang pelaksanaan nanti.” Kata Taufik
Hidayat.
Di Kudus
Sebelumnya dirilis dari kantor berita Antara, sudah ada kepastian bahwa KONI
Pusat telah menjalin kolaborasi dengan Djarum Foundation menyelenggarakan Pekan
Olahraga Nasional (PON) bela diri 2025 di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, Jawa
Tengah.
“PON bela diri 2025 akan menjadi momen bersejarah karena
untuk pertama kalinya diselenggarakan di Kudus melalui kerja sama antara KONI
Pusat dan Djarum Foundation,” ujar Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman,
dalam acara penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Selasa (17/6/2025).
Marciano menuturkan penyelenggaraan PON bela diri
merupakan inovasi yang penting dilakukan oleh KONI. Hal ini sejalan dengan
rencana PON 2028 yang akan difokuskan pada cabang-cabang olahraga Olimpiade dan
digelar di Nusa Tenggara Barat serta Nusa Tenggara Timur.
Ia menekankan cabang olahraga yang tidak termasuk dalam
PON 2028 tetap harus memiliki wadah kompetisi untuk mendorong prestasi, salah
satunya melalui PON bela diri 2025.
Lebih lanjut, Marciano mengatakan kegiatan ini menjadi
sarana evaluasi atas pembinaan atlet yang dilakukan oleh organisasi olahraga
baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Perwakilan dari Djarum Foundation, Martin Basuki Hartono,
mengungkapkan antusiasmenya terhadap penyelenggaraan PON bela diri 2025. “Olahraga
bela diri tidak hanya soal prestasi, tetapi juga berperan dalam membentuk
karakter bangsa secara luas. Kami ingin ambil bagian dalam upaya tersebut,”
ujarnya. (don/tim)
Berikan Komentar