Mediasenior|Bandarlampung|Biliarpro|06072025
---- Pebiliar asal klub Labewa, Irwanto keluar sebagai
juara 9Ball Drachen Open Handycap Tournament 2025, setelah di final mengalahkan
pemain kaliber dunia asal Philipina, Johann Chua dengan skor akhir 9-7.
Dengan kemenangan ini Irwanto berhasil membawa pulang
hadiah sebesar Rp100 juta, sementara Johann Chua asal klub Drachen meraih Rp40
juta. Sementara juara 3 dan 4 diraih Hendrik Seran RK87 dan Erwin Esbe yang
masing-masing mendapatkan hadiah uang Rp15 juta.
Turnamen ini untuk memperingati ulang tahun pertama Drachen Billiar and Café Bandarlampung yang hadir di di Jl Dr Harun I Kampung Baru, Kota Bandarlampung.
Beda Handicap
Dalam permainan final yang super ketat dan mendebarkan
itu menggunakan Race To 9, untuk mencapai kemenangan siapa yang lebih dahulu
mencapai poin 9.
Dalam babak final ini memang terdiri dari dua pemain yang
berbeda handicap, sehingga pemain yang
lebih tinggi handicapnya harus rela
memberikan voor bola. Dalam hal ini
Johann Chua harus menghabiskan 9 bola untuk menang, sementara Irwanto hanya 7
bola saja untuk mendapatkan poin.
Sejak break shot
pertama yang dilakukan Johann Chua dengan permainan berkelas sudah
diperlihatkan, saat pemain Philipina itu melakukan run out sembilan bola di meja yang mengawali skor 0-1 untuk Chua.
Namun pada rack
kedua, giliran Irwanto melakukan run out
setelah melakukan break shot yang
benar, sehingga skor imbang 1-1. Dan dua rack
berikutnya tetap berjalan normal, sehingga kedudukan masih 2-2.
Rack 5, Chua
melakukan break shot. Namun sayangnya
pukulan awalnya itu dinyatakan tidak sah atau illegal break, lantaran hanya satu bola yang mengenai ban. Dan
permainan diambil alhi Irwanto, yang tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk
menghabiskan sisa bola yang ada di meja.
Kedudukan berubah menjadi 3-2 untuk Irwanto, dalam posisi
rack ke 6 menjadi gilirannya untuk
melakukan break shot. Pada rack ini sebenarnya Irwanto juga membuat
kesalahan karena melakukan illegal break.
Namun sayangnya situasi bola di meja tidak menguntungkan
Johann Chua karena bol 3 terhalang. Dan saat dia mencoba melakukan pukulan safety, ternyata kurang sempurna, bola
masih terlihat dan mudah diselesaikan oleh Irwanto, untuk menambah poin menjadi
4-2 untuk pemain Labewa itu.
Irwanto bahkan memimpin hingga skor 6-3 pada rack 9. Ini terjadi saat Johann gagal
lagi melakukan safety pada saat bola
sulit untuk dieksekusi langsung olehnya. Dan akhirnya Irwanto yang menyelesaikan
rack ini.
Kunci kemenangan Irwanto adalah karena Johann Chua tiga
kali melakukan illegal break sampai para rack 13, saat kedudukan 7-5 untuk
Irwanto. Meskipun sempat mengejar hingga 7-6, namun akhirnya Irwanto tak
terbendung menyelesaikan game dengan
kedudukan 9-7.
Meski demikian, beberapa komentar dari para pemirsa
siaran langsung melalui RCTI plus mengatakan bahwa sebenarnya Irwanto diragukan
untuk menghuni pemain dengan handicap
6, seharusnya sudah layak menjadi handicap
7.
Sehingga voor
dua bola untuk Johann ini dinilai kurang adil. Namun demikian memang begitulah
permainan pada olahraga biliar di Indonesia, dimana penentuan standar handicap belum baku secara umum.
Turnamen ini telah memberikan pelajaran khususnya bagi
para pebiliar Lampung untuk melihat langsung teknik dan mental bermain para
pebiliar nasional dan internasional. (don)
Berikan Komentar