Mediasenior|Bandarlampung|Atletik|24072025
---- Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional
Indonesia (KONI) Provinsi Lampung, Taufik Hidayat (TH) terus berusaha untuk
turun ke lapangan melihat dari dekat situasi cabang-cabang olahraga yang ada di
Bandarlampung.
Ini dilakukan oleh Ketum KONI Lampung selain untuk
berkenalan dengan beberapa pengurus cabor, atlet dan pelatih, juga secara makro
melihat situasi pembinaan, sarana dan prasarana yang ada saat ini.
“Tentu saya sebagai pemangku mandate cabang olahraga
untuk mengelola KONI provinsi Lampung mempunyai tanggungjawab pada pembinaan
cabang olahraga secara makro, namun kalau sudah teknis tentunya urusan pelatih
dan Pembina cabor masing-masing. Kami tidak akan turut campur,” ungkap Taufik
kepada media ini Rabu, 23 Juli 2025.
Salah satu persoalan yang muncul saat ini adalah masalah
tempat latihan, dimana dua stadion yang ada di Bandarlampung saat ini dipakai
untuk tim sepakbola Liga 1, Bhayangkara FC. Stadion Sumpah Pemuda sebagai home base
dan stadion Pahoman sebagai tempat latihan.
Dampaknya, saat kejuaraan daerah (Kejurda) Atletik 2025,
beberapa nomor disiplin lempar tidak dapat dilaksanakan, karena harus
menggunakan lapangan rumput, sementara nomor lari yang memalai lintasan
mengelilingi lapangan bisa dilaksanakan.
Nomor yang tidak bisa dilaksanakan pada Kejurda itu
antara lain Lempar Lembing, Lempar Cakram, Lontar Martil, Tolak Peluru.
Lebih lanjut Taufik mengatakan bahwa KONI provinsi
Lampung dalam waktu dekat bersama Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI)
Provinsi Lampung akan mencoba mencari lapangan alternative yang dapat digunakan
untuk latihan Atletik terutama nomor-nomor Lempar, Lontar dan Tolak Peluru.
“Kami akan segera mencoba menjajaki kerjasama dengan beberapa
pihak yang memiliki lapangan, termasuk beberapa perguruan tinggi di
Bandarlampung. Sementara bisa kita pinjam pakai untuk latihan. Sementara belum
ada lokasi pasti yang direncanakan untuk pembangunan lapangan atletik khusus.” Katanya.
Atletik, tambah Taufik, cabang olahraga perorangan yang
memiliki banyak nomor pertandingan, dan memungkinkan ada satu atlet meraih
lebih dari stau medali.
“Maka dari itu, mulai saat ini kami concern pada
pembinaan nomor perorangan salah satunya Atletik, disamping beberapa cabang
olahraga Beladiri. Ini sebuah pekerjaan rumah yang besar untuk kita semua,
bagaimana bisa memacu prestasi melalui cabor-cabor yang selama ini memiliki
kans besar mendulang medali,” ungkapnya.
Taufik mengajak semua elemen yang terkait bergerak
bersama untuk mencapai satu tujuan yang sama. “Mari kita bersinergi untuk meraih
sebuah prestasi yang kita inginkan. Kita harus bersatu dan bersama-sama bekerja
keras. Lupakan ego sektoral masing-masing. Karena itu sudah tidak jamannya
lagi. Kita bangkit bersama, kita bangun prestasi bersama, Insha Allah kita
bisa,“ tambahnya.
Taufik terus mengingatkan agar semua Pembina juga terus
membina atlet usia muda, sebagai penerus estafet para seniornya. “Pembinaan
harus terberkesinambungan dan regenerasi tetap harus dilakukan bersama-sama. Sekali
lagi, kalau kita bersama-sama, bisa,” katanya. (don/fer)
Berikan Komentar