Anshori Djausal: Sepakat, Sport Industry dan Sport Tourism Gasss

Anshori Djausal: Sepakat, Sport Industry dan Sport Tourism Gasss

Mediasenior|Bandarlampung|Sport|16092025

---- Ketua Komite Olah Raga Masyarakat Indonesia (KORMI) provinsi Lampung, Anshori Djausal menegaskan bahwa dirinya sepakat saat ini harus segera mempercepat gerakan masyarakat olahraga provinsi Lampung segera melakukan terobosan yang menjadikan olahraga sebagai inti dari gerakan masyarakat sehat dan mengembangkan ekonomi masyarakatnya.

Ini disampaikan Anshori dalam diskusi yang diinisiasi Ketua Umum KONI Lampung, Taufik Hidayat bersama Kadispora Provinsi Lampung dan staf, para dosen dari Unila dan Itera dan Bidang Binpres dan Sportscience KONI Provinsi Lampung.

Anshori mengatakan bahwa dalam sebuah iven olahraga itu saja sudah mengandung banyak hal yang terkait termasuk ekonomi yang pasti melekat di dalamnya.

“Sadar atu tidak, kita ini sudah melakukan hal itu. Namun untuk mewujudkannya secara nyata dan kasat mata, maka ayo segera dilakukan. Kalian para dosen olahraga ini memiliki kemampuan dan kapasitas untuk menyusun roadmapnya. Lakukan. Jangan habis hanya sampai pada diskusi saja. Saya pasti mendukung secara maksimal dan sekuat tenaga, karena keluarga besar KORMI ini sangat besar jumlahnya. Ini bisa menjadi partner,” kata Anshori.

Ketua Akademi Lampung ini juga menyampaikan bahwa dalam setiap perhelatan multi event olahraga, di sana ada perputaran ekomi yang sangat besar pula.

“Perhatikan. Gerakannya pasti bersamaan. Ada iven besar olahraga, di sana pasti ada pariwisata dan ekonomi. Itu pasti. Contoh, di Fornas beberapa waktu lalu di NTB, perputaran uang di sana ratusan miliar. Siapa yang mendapat manfaatnya, bukan saja pelaku olahraga tetapi justru dari sector pariwisata, kuliner dan UMKM yang pasti mendapatkan limpahan manfaat,” kata Anshori.

Terkait bahan yang kemungkinan bisa menjadi acuan pada Forum Group Discussion (FGD), Anshori menyampaikan beberapa hal sebagai landasannya.

Dalam Perpres No. 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), salah satu visinya pada tahun 2045 adalah mewujudkan Indonesia Bugar, dengan 70 persen masyarakat berpartisipasi aktif berolahraga sebanyak 3 kali seminggu dengan durasi minimal 60 menit, sehingga diharapkan 60 persen memiliki tingkat kebugaran jasmani baik.

“Angka menuju 70 persen partisipasi masyarakat berolahraga di tahun 2045 diupayakan dicapai secara gradual. Dalam Permenpora Nomor 6 Tahun 2022 tentang Peta Jalan DBON, pada tahun 2023 partisipasi ditargetkan mencapai 37 persen dan 2024 sebanyak 40 persen.” Tambah Anshori.

Mengawali Sinergi

Sementara itu Ketua Umum KONI provinsi Lampung, Taufik Hidayat, menyampaikan bahwa inisiasi KONI ini merupakan awalan saja, karena harus dikerjakan secara bersama-sama sesuai dengan tupoksi masing-masing.

“Kami sampaikan sejak awal terkait DBOD misalnya, ini adalah awalan bagaimana kita semua bisa membangun prestasi olahraga secara bersama-sama. KONI Lampung memiliki wilayah kerjanya sendiri yang tentu tidak mungkin masuk ke area kerja stakeholder lainnya, demikian pula sebaliknya.” Katanya.

Namun, lanjut Taufik, terpenting adanya komunikasi intens dalam sinergi ini, sehingga berbagai unsur bisa berjalan seiring demi tercapainya satu tujuan besarnya prestasi olahraga Lampung ke depan.

“Membangun olahraga tidak sederhana. Maka dari itu perlu konsep yang jitu dan terinci agar dalam menjalankan programnya tidak tumpeng tindih yang justru akan menghambat pola kerja samanya,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) provinsi Lampung, Meiry menambahkan terkait data base yang akan menjadi acuan pembinaan atlet ke depan dalam jangka waktu yang lama.

“Kami akan membentuk tim kerja dengan tugas dan kewajiban yang terinci nantinya. Siapa melakukan apa dalam rangka melaksanakan FGD itu nanti. Juga akan mengkaji secara cermat terkait roadmap dari jangka pendek, menengah dan panjang nya,” kata Meiry.

Dia menambahkan terkait data base yang berproses itu sekaligus akan menginventarisir potensi olahraga prioritas di provinsi Lampung.

“Terkait DBOD, kami akan mengkaji agar bisa searah dengan RPJMD provinsi Lampung, agar semua benar-benar berjalan secara riil di lapangan,” ungkapnya.

Dalam hal penetapan program terkait cabang olahraga potensial, namun tidak ada dalam 14 prioritas nasional dalam DBON, Meiry mengatakan bahwa kemungkinan bisa saja diselaraskan.

“Intinya, kita memang fokus pada 14 cabang olahraga itu, namun bisa bertambah dengan olahraga prioritas di daerah bisa dikembangkan secara nasional,” ungkapnya. (don)

Berikan Komentar